Selasa, 30 Mei 2017

Permasalahan di Desa Tawang Argo dan Solusinya

               Desa merupakan perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografis, sosial, ekonomis politik, kultural setempat dalam hubungan dan pengaruh timbal balik dengan daerah lain. Desa memiliki hak sendiri untuk mengatur wilayahnya. Dalam mengatur wilayahnya, desa memiliki perangkat pemerintahannya sendiri seperti Kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa. Salah satunya adalah Desa Tawang Argo, Dusun Sumber Sari, Malang. Desa Tawang Argo dikenal juga dengan sebutan Desa UB Forest, ini dikarenakan wilayah tersebut milik perhutani dan telah diambil alih oleh Universitas Brawijaya sehingga warga desa yang ada diwilayah tersebut sudah selayaknya menjadi tanggung jawab dari Universitas Brawijaya.
            Infrastruktur di desa UB Forest masih sangat rendah ini dilihat dari adanya bangunan-bangunan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Tidak hanya permasalahan infrastruktur tetapi ada juga permasalahan sosial. Desa UB Forest memiliki satu musholla tetapi saat penulis tinggal selama dua hari di sana tidak terlihat jamaah dari warga sekitar yang mengikuti sholat berjamaah. Tidak adanya penerangan jalan pada malam hari mungkin menjadi salah satu faktor kendalanya. Komunikasi dan Sosialisasi antar warga di desa UB Forest masih terlihat jarang dimana warga hanya berkumpul jika dipanggil oleh perangkat desa. Salah satu warga di desa UB Forest memperkuat argumen penulis bahwa hubungan antar warga belum terjalin dengan baik.Permasalahan yang ada di desa Tawang Argo dikarenakan desa tersebut masih sangat tertinggal dibandingkan desa yang ada disekitarnya, tidak adanya infrastruktur yang menunjang untuk kemajuan desa, serta kurangnya perhatian dari Pemerintah Malang dan dari Universitas Brawijaya. 
Karena sebagian besar didaerah pedesaan rakyat hidup pada sektor pertanian dan sektor ini masih memberikan kontribusi yang besar pada perekonomian daerah, maka pemberdayaan ekonomi rakyat juga berarti membangun ekonomi pedesaan dengan lebih baik. Pengembangan sektor pertanian dipedesaan harus diarahkan kepada sistem agribisnis, karena pendekatan ini akan dapat meningkatkan nilai tambah sektor pertanian. Pada hakekatnya dapat meningkatkan pendapatan bagi pelaku-pelaku agribisnis didaerah. Sektor pertanian (agribisnis) sebagai sektor ekonomi rakyat dipedasaan memiliki prospek yang cerah atau bagus untuk dikembangkan lebih lanjut. Sektor pertanian memiliki peluang untuk dikembangkan:
1.      Penduduk yang semakin bertambah sehingga kebutuhan pangan juga bertambah, ini merupakan peluang pasar yang baik bagi pelaku agribisnis.
2.      Meningkatnya pendapatan masyarakat akan meningkatkan kebutuhan pangan berkualitas dan beragam.
3.      Perkembangan agribisnis juga akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi suatu daerah, meningkatkan pendapatan petani yang pada akhirnya diharapkan akan mengurangi ketimpangan pendapatan masyarakat.
Desa tawang argo memiliki potensi untuk diterapkannya sitem agribisnis tetapi untuk mencapai hal tersebut perlu adanya peran pemerintah sebagai pembuat kebijakan, perusahaan agribisnis sebagai investasi dan penggerak pasar, peran dari universitas brawijaya untuk melakukan sosialisai serta mengarahkan ke sektor pertanian agribisnis dan partisipasi masyarakat desa tawarng argo untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produknya.
Pengembangan sektor pertanian berbasis agribisnis untuk diterapakan didesa tawang argo akan menemui berbagai kendala ini dikarenakan skala pertanian didesa tawang argo masih kecil. Kendala yang akan dihadapi adalah lemahnya struktur permodalan dan akses terhadap sumber permodalan, lalu ketersedian lahan dan masalah kesuburan tanah akan mempengaruhi kesuksesan dari penerapan sektor pertanian berbasis agribisnis, selanjutnya masih lemahnya organisasi dan menajemen usaha tani akan mempengaruhi hasil yang ingin dicapai. Oleh karena itu, peran dari universitas brawijaya sangat diperlukan untuk membentuk organisasi masyarakat didesa tawang argo dengan memberikan penyuluhan organisasi yang baik serta melakukan manajemen yang baik serta efisien. Peran pemerintah disini adalah untuk membantu memberikan permodalan baik infrastruktur maupun modal uang, sehingga pertanian berbasis agribisnis ini dapat tercapai dengan baik dan akan membawa manfaat tidak hanya untuk desa tawang argo saja melainkan untuk desa disekitarnya.

Senin, 22 Mei 2017

Pengabdian ke Desa UB Forest 19-21 Mei 2017

           Selamat datang di PenPenBlog, tulisan pada kali ini akan mrmbahas tentang kegiatan saya pada tanggal 19-21 Mei 2017. Kegiatan yang saya lakukan adalah Pengabdian ke Desa yakni Desa UB Forest. Kegiatan yang saya lakukan tidak sendiri yakni bersama teman-teman sekelas saya, yakni Kelas Perekonomian Indonesia. Pada hari pertama dilakukan pembagian tempat tinggal dimana saya ke bagian tempat tinggal bersama 2 orang teman saya yakni ayub dan idam. Tempat tinggal sementara saya bisa dibilang jauh dari kata mewah dimana dinding rumah hanya terbuat dari anyaman bambu yang di cat berwarna putih. Disetiap bawah dinding masih ada celah atau lubang yang timbul (dinding tidak sepenuhnya menyentuh tanah sehingga masih ada lubang). Saya sempat berfikir apakah aman untuk tidur, apakah tidak ada hewan melata seperti ular yang masuk saat saya tidur nanti. Ternyata bukan lah hewan melata yang menyerang saya saat malam hari, tetapi hawa dingin yang menyengat tubuh saya yang membuat saya terjaga dan tak bisa tidur. Pada pukul 1 dini hari saya mendengar sesuatu dari dapur dan membuat saya menghampiri sesuatu tersebut. Ternyata ada Bapak Brewok (pemilik rumah) sedang merebus air dan saat beliau melihat saya, saya langsung disuguhi tmpt duduk dri kayu semacam dingklik. Saya langsung duduk dan menghangat kan diri (dingin bnget bro)  dan berbincang-bincang dengan bapaknya. Ada hal yang mengejutkan bagi saya saat pak brewok mengatakan bahwa beliau pernah tinggal lama dikampung halaman saya pada saat masih muda, beliau juga bercerita tentang awal mula menetap di desa UB Forest. Pak brewok juga mengatakan bahwa getah pinus yakni pohon yang tumbuh di hutan UB Forest bisa menyalakan api lebih baik dari pada bensin. Saat saya ditunjukkan cara pembakarannya saya kaget ternyata bukannya hanya lebih baik dari bensin, getah pinus dapat menyala lebih lama hampir mirip saat membakar plastik. Setelah itu saya kembali keruang tidur dimana tempat tidurnya tanah yang beralaskan karpet hijau.





                            Diatas Foto Saya Saat Malam Pertama Tak bisa Tidur.



              Keesokan harinya (20 Mei 2017) kami ber tiga diajak pak Brewok ke kebun kopi dimana hak kepemilikan tanah dimiliki oleh perhutani. Kopi yang ditanam juga masih dibawah pohon pinus sehingga lahan kopinya tidak sepenuhnya ditumbuhi kopi. Setelah sampai di tempat tujuan kami ber tiga langssung membersihkan rumput liar yang lebat. Pekerjaan kami dimulai dari sekitar pukul 08.00 – 10.00 wib ini dikarenakan pak brewok akan ada acara wawancara dengan mahasiswa pertanian dari UB, jika tidak ada biasanya pak brewok bisa berlama-lama dikebunnya. Saat pukul 15.00 kami ber tiga turun kebawah yakni kehalam sebuah musholla karna akan diadakan lomba kecil-kecilan untuk anak-anak kecil sekitar. Anak dari inangku juga mengikuti perlombaan yang bernama siti dia memperoleh juara 1 lomba memasukkan paku. Sekitar pukul 20.00 wib kami melakukan diskusi hangat tentang polemik yang ada dimasyarakat termasuk polemik kami sendiri.







Pada pagi hari (21 Mei 2017) kami melakukan kerja bakti yakni membersihkan sampah plastik yang ada dipinggir jalan-jalan termasuk di dalam jalan air. Setelah selesai kerja bakti kami sarapan pagi yakni nasi gorong dari ibu surti, setelah itu kami pulang mandi untuk bersiap-siap membagikan sembako dan kembali ke UB. Sembako kami bagikan keseluruh rumah yang ada di UB Forest dan tidak lupa kami juga berpamitan untuk izin meninggalkan UB Forest. Itu lah cerita singkat selama saya berada di UB Forest.









           ~SHANKYOU~

Senin, 08 Mei 2017

Opini Tentang Literasi Keuangan di Indonesia

Sebelum penulis memberikan opini tentang Literasi Keuangan marilah kita mengenal terlebih dahulu apa itu Literasi Keuangan?. Literasi keuangan penulis definisikan sangat sederhana yakni sesorang yang mengenal atau memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang keuangan. Pengetahuan dan pemahaman keuangan seperti mengetahuai mengenai keuangan pribadi (personal finance). Untuk mengetahui apakah seseorang mengetahui literasi keuangan atau tidak kita bisa mengetahuinya dengan mengetes kosa kata keuangan yang kita ketahui. Kosa kata tersebut seperti Perencanaan Keuangan, Real Estate, Investasi, Bunga Majemuk, Kredit baik dan lain-lain.
Tentang masalah pendidikan mengenai literasi keuangan di Indonesia menurut penulis masih menjadi salah satu hal yang langka dimana belum banyak dikenal oleh masyarakat umum serta jarang sekali menjadi topik pembahasan sehari-hari. Jika kita bandingkan dengan negara-negara maju yang telah mengadopsi literasi keuangan untuk diterapkan di dunia pendidikannya mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, tentu saja membuat kita bangsa Indonesia menjadi kalah bersaing dalam segi keuangan. Menurut penulit seseorang yang mempunyai literasi keuangan adalah seseorang yang mampu berahan hidup dan tahu bagaimana cara memenuhi tujuan-tujuan keuangannya, meningkatkan kekayaannya, memproteksi kekayaannya dan mampu mendistribusikan kekayaannya pada generasi masa depan (selanjutnya).

Salah satu cara untuk meningkatkan literasi keuangan pada diri seseorang adalah dengan cara berdiskusi. Diskusi adalah metode yang sangat baik, efesein , dan efektif untuk lebih mengenal literasi keuangan seara cepat serta mendapatkan informasi yang baru. Teman yang memahami literasi keuangan sangat baik dan lebih mudah untuk dijadikan partner diskusi sehingga akan memberikan efek secara langsung maupun tidak langsung.