Kamis, 27 Oktober 2016

Tanggung Jawab Sosial dari Bisnis

Tanggung Jawab Sosial dari Bisnis
            Kita harus memahami bahwa dunia bisnis berada ditengah-tengah masyarakat, dengan kata lain ruang lingkup bisnis tidak bisa lepas dari kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, bisnis memiliki sebuah tanggung jawab sosial yang dipikul serta direalisasikan untuk masyarakat. Tanggung jawab sosial terhadap masyarakat bisa diartikan sangat banyak diantaranya seperti : Tanggung jawb sosialnya hanya terbatas sampai menghasilkan barang dan jasa buat konsumen dengan harga yang murah, Tanggung jawab sosial terhadap masyarakat bisa seperti tidak mengambil keuntungan yang tinggi tetapi sewajarnya saja. Tanggung jawab sosial bukan hanya sebatas dalam barang serta keuntungan yang diterima masyarakat tetapi juga bisa seperti pembagian keuntungan yang diperoleh suatu perusahaan dari hasil melakukan kegiatan bisnis kepada masyarakat yang membutuhkan. Tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan bisa juga dalam bentuk dunia pendidikan dimana para calon penerus bangsa diberikan arahan serta pengetahuan atas mendirikan perusahaan yang baik, cara melakukan produksi hingga tahap barnag itu dikeluarkan.
            Ada empat tanggung jawab sosial yang diemban perusahaan.
1.        Bertanggung jawab terhadap Masyarakat dan Lingkungan
Artinya masalah polusi, kontaminasi zat-zat berbahaya yang merusak udara, air, dan tanah harus dipikirkan oleh industri sehingga tidak mencemari lingkungan dan tidak menimbulkan keresahan dimasyarakat.
2.      Bertanggung jawab terhadap Konsumen
Pembisnis yang baik harus memperhatikan hak-hak konsumen sehingga konsumen tidak melakukan hal-hal yang buruk kepada produsen dengan melakukan demonstrasi atau pun perusakan.
3.      Tanggung jawab terhadap Investor
Pembisnis harus bertanggung jawab atas dana yang dipinjamnya dengan tidak melakukan manipulasi dalam pembukuan bisnis yang membuat para investor mengalami kerugian.
4.      Tanggung jawab terhadap Karyawan
Perusahaan harus berhati-hati dalam merekrut karyawan, melatih dan menaikkan pangkat karyawannya. Perusahaan tidak boleh mendeskriminasi karyawannya dengan cara pilih kasih dalam gaji, masalah suku, gender, agama, serta melakukan pelecehan seksual.

            Jadi tanggung jawab sosial yang diemban dalam bisnis harus adil dirasakan oleh seluruh komponen yang mendukung bisnis tersebut.

SEMOGA BERMANFAAT ^_^


Etika ber-Interaksi dalam Dunia Bisnis

Etika ber-Interaksi dalam Dunia Bisnis
        Etika dalam dunia bisnis adalah standar moral yang diterapkan dalam kegiatan bisnis sehingga tidak terjadi praktek manipulasi dan perlakuan yang tidak jujur. Praktek manipulasi dan perlakuan yang tidak jujur tidak akan terjadi jika dilandasi dengan “Moral Tinggi”. Kita harus memperhatikan interaksi dengan konsumen, dengan produsen lain, terhadap anak-anak, terhadap saingan, terhadap karyawan, dan terhadap publik. Biar lebih jelas akan kita bahas satu per satu dibawah ini.
1.     Interaksi dengan konsumen
Pada perusahaan mereka menjalin hubungan dengan konsumen melalui bagian marketing sebuah perusahaan sehingga marketing harus paham keinginan konsumen yang satu dengan yang lainnya karena keingingan konsumen A berbeda dengan konsumen B. Perusahaan juga tidak boleh mengeluarkan iklan yang sifatnya untuk menipu orang seperti mengatakan produknya berkualitas nomor satu, tetapi nyatanya tidak.
2.    Interaksi dengan produsen lain
Perusahaan yang baik tidak akan mengeluarkan iklan yang menjelekkan produk perusahaan saingannya. Contoh kalimat dalam iklan yang menyinggu produk lain seperti : “Yang bagus dari ini? Yang mahal banyak”. Dilihat dari segi apapun iklan seperti itu sangat nyata menyinggung produk lain seolah-olah produknya biak.
3.    Interaksi dengan anak-anak
Pemasaran yang dilakukan melalui iklan oleh perusahaan yang mengkhususkan anak-anak sebagai peluang bisnisnya harus benar-benar memperhatikan iklannya karena sangat berpengaruh besar terhadap anak-anak yang menonton iklan tersebut di TV. Iklan yang ditawarkan harus benar-benar bermanfaat bagi anak, memiliki nilai tambah dalam hal gizi, dalam hal meningkatkan kecerdasan dan juga bisa sebagai pengisi waktu libur.
4.    Etika terhadap saingan
Terkadang ada produsen yang berbuat kurang etis terhadap saingannya dengan menyebarkan rumor yang bersifat negatif atau jelek. Contohnya seperti mengatakan produk saingannya kurang bermutu sehingga menimbulkan citra negatid dari pihak konsumen.
5.    Etika terhadap karyawan
Perusahaan perlu mengatur batas-batas etika yang mengatur hubungan atasan-bawahan. Sebagai atasan sepatutnya harus ramah serta menghormati hak-hak bawahannya dimana karyawan diberi kesempatan naik pangkat serta kenaikkan gaji. Pelecehan seksual harus dijaga dnegan baik sehingga tidak akan mucul ledakan ketidakpuasan sekelompok karyawan yang akan berakibat fatal untuk perusahaan seperti: terjadi demo, mogok kerja, serta menuntut manajemen perusahaan untuk mundur dari jabatannya diperusahaan tersebut.
6.    Etika terhadap Publik
Hubungan dengan publik harus dijaga sebaik mungkin agar selalu terjaga hubungan yang harmonis. Hubungan dengan publik ini menyangkut pemeliharaan ekologi, lingkungan hidup yang meliputi konservasi alam, daur ulang atas limbah dari perusahaan dan polusi yang ditimbulkan. Menjaga kelestarian alam adalah salah satu usaha yang dapat dilakukan perusahaan dalam rangka mencegah polusi dan menghemat sumber daya alam.


SEMOGA BERMANFAAT ^_^

Kamis, 13 Oktober 2016

4 Faktor Penting dalam Menentukan Harga Jual Produk

4 Faktor Penting dalam Menentukan Harga Jual Produk
1.      Pelanggan
Pelanggan merupakan prioritas utama dalam menentukan harga, jadi tentukan harga yang dapat diterima oleh pelanggan. Artinya harga menentukan kualitas, yang berarti bahwa harga menentukan kualitas yang anda tawarkan kepada target pelanggan anda. Jika anda tidak mempertimbangkan faktor ini, bisa jadi produk yang di tawarkan tidak akan laku.
2.      Pesaing
Sangat penting mengetahui harga jual suatu produk yang ditawarkan oleh penjual lain atau sering disebut pesaing dalam konteks produk yang sama. Artinya anda harus memperhatikan tingkat keuntungan, jika tingkat keuntungan yang telah di tetapkan menyebabkan harga terlalu mahal, ada baiknya anda menurunkan tingkat keuntungan.
3.      Biaya
Faktor ini merupakan faktor utama dalam menentukan harga jual produk, jangan sampai harga jual yang di tetapkan tidak dapat menutup biaya-biaya yang telah terjadi. Ini artinya anda harus benar-benar jeli dan teliti dalam menghitung biaya yang terjadi dan pastikan bahwa tidak ada biaya yang tidak anda masukkan dalam perhitungan. Jika saja ada biaya yang tidak anda hitung maka akan menyebabkan harga yang tidak tepat sehingga akan berpengaruh terhadap tingkat keuntungan atau lebih parahnya akan menyebabkan kerugian.
4.      Kemanfaatan untuk usaha
Ini artinya apakah harga jual yang anda tawarkan sudah pantas atau belum. Melihat pantas atau tidaknya dapat dilihat jika harga dapat memberikan keuntungan yang di harapkan. Seandainya saja keuntungan yang anda harapkan dapat tercapai tentu saja hal ini akan mempermudah dalam ekspansi perkembangan usaha dan bisnis yang anda miliki.


Semoga Bermanfaat

Rabu, 05 Oktober 2016

Bisnis Kecil, Menerima Gaji atau Meng-Gaji Diri Sendiri

Bisnis Kecil
            Marilah kita mengenal bisnis dari yang kecil dulu, apa sih bisnis yang kecil itu? Pasti para pembaca penasaran dan mungkin sudah ada yang mengetahui arti dari kata bisnis kecil. Menurut Megginson (2000) bisnis kecil atau small business diklasifikasikan menurut jumlah karyawannya.
1.      Kurang dari 20 orang termasuk bisnsi yang very small.
2.      Karyawan yang jumlahnya 20 – 99 orang termasuk bisnis yang small.
3.      Karyawan yang jumlahnya 100 – 499 orang termasuk bisnis yang menengah.
4.      Karyawan yang jumlahnya lebih dari 500 orang berarti bisnis nya besar.
Bisnis yang kecil mempunya karakteristik yaitu seorang pemilik langsung berperan sebagai manajer, modal dari pemilik sendiri atau pinjaman, daerah operasionalnya terbatas daerah lokal walaupun terkadang ada yang pangsa pasarnya tidak hanya didalam lokal itu saja.
            Kebanyakan orang memilih bisnis yang kecil karena adanya faktor kurangnya modal tetapi ada faktor lain terlepas dari modal yaitu saat memiliki bisnis sendiri walaupun itu bisnis yang kecil, seorang pemilik akan merasakan kebebasan untuk mengelola bisnisnya sendiri dimana tidak ada tekanan dari atasan/boss. Pengelolaan sendiri berarti juga pengawasan yang dilakukan juga sendiri sehingga akan lebih cepat menerima informasi tentang keinginan pelanggan sehingga usahanya akan mengalami kemajuan. Bisnis yang kecil juga kebanyakan membantu seseorang untuk kreatif serta inovatif dalam menciptakan produk-produk baru yang belum ada dipasaran ini dikarenakan faktor daya saing.

Menerima Gaji atau Meng-Gaji Diri Sendiri
            Kebanyakan orang lebih suka menerima gaji dari pada menggaji diri sendiri. Marilah kita melihat Keuntungan serta Kerugian dalam menerima gaji atau pun menggaji diri sendiri.
o   Keuntungan menggaji diri sendiri
1.      Pengusaha mempunyai kebebasan sendiri dalam mengelola usahnya.
2.      Bebas melakukan ekperimen tentang ide-ide yang dianggapnya baik.
3.      Pemilik bisnis kecil menikmati keuntungan yang dihasilkannya sendiri.
4.      Pengusaha bisnis kecil akan lebih mudah mendapatkan penghargan masyarakat jika dibandingkan dengan mereka yang bekerja pada perusahaan.
o   Kerugian menggaji diri sendiri
1.      Pendapatan yang dihasilkan tidak menentu.
2.      Resiko kegagalan yang dihadapi lebih besar.
3.      Dalam keadaan sulit maka, saat-saat menggaji karyawan dirasa merupakan beban yang sangat berat.
4.      Pengusaha dibatasai oleh peraturan pemerintah/kec/Rt/Rw.
o   Keuntungan menerima gaji
1.      Tidak memiliki resiko.
2.      Waktu kerja lebih teratur dan pendek.
3.      Pada awal mula menerima gaji mungkin gaji yang diterimanya lebih besar dari gaji yang diterima jika menjalankan bisnis sendiri.
4.      Penerimaan gaji tetap atau konstan.
o   Kerugian menerima gaji
1.      Gaji yang ditermia sangat dipengaruhi oleh keadaan moneter atau perekonomian suatu negara itu sendiri.
2.      Penerima gaji tetap harus siap/bersedia saat dipindahkan ke daerah lain.
3.      Penerima gaji tetap yang sudah menjadi orang penting atau posisi bidang eksekutif penting maka akan bekerja lebih berat dari mereka yang memiliki bisnis sendiri.
4.      Jumlah gaji yang diterima selalu terbatas dalam jumlah tertentu.


Kesimpulan yang dapat kita petik adalah apabila anda akan memilih apakah akan menerima gaji tetap sebagai pegawai/karyawan atau ingin menjadi pemilik dari suatu bisnis, maka anda perlu mempertimbangkan kelebihan serta kekurangan yang diatas. Akan tetapi tidak ada suatu jaminan bahwa pilihan itu akan sukses, aman dan memuaskan karena masing-masing pilihan akan dipengaruhi oleh ketekunan, kemampuan anda dalam menjalankan dan mengembangkan karir tersebut.